Era sekarang semakin banyak mobil keluaran baru dibekali perangkat turbo pada mesinnya. Dengan alasan agar mudah mendapatkan tenaga tapi tetap bisa irit bahan bakar. Berbanding lurus dengan maraknya mobil berturbo, semakin banyak juga para turbo lovers pemula bermunculan. Bahkan beberapa sudah berani upgrade turbo bawaan pabrik dengan aftermarket yang punya ukuran lebih besar tanpa memperhatikan efek negatifnya.
Sayangnya, banyak juga yang belum paham bagaimana merawat dan memperlakukan mobil yang sudah dilengkapi piranti force induction itu. Alhasil, karena perlakuannya sembarangan banyak perangkat turbo yang rusak sebelum waktunya.
Aris Suhendy, pemilik Eddy Turbo yang spesialis servis turbo mengatakan bahwa yang utama adalah perlakuan turbo itu sendiri dan “service turbo juga harus berkala,” jelasnya. Berikut beberapa tips ringan dari Eddy Turbo tentang perawatan turbo :
* Turbo harus di service sesuai rentang waktu yang direkomendasikan.
* Gunakan selalu oli yang sesuai atau direkomendasi untuk mobil tersebut
* Periksa setiap kebocoran oli yang terjadi di sekitar turbo
* Panaskan mesin beberapa saat, tunggu temperatur oli mesin mencapai suhu kerja optimal sebelum menggenjot pedal gas dalam-dalam untuk mengaktifkan turbo. Jangan memainkan pedal gas, karena kemungkinan lubrikan komponen turbo belum sempurna. Sebaliknya, biarkan mesin idle beberapa saat sebelum mesin dimatikan. Bila mesin dimatikan seketika, maka pasokan oli mesin ke turbo otomatis terhenti, sementara turbo masih berputar dengan kecepatan tinggi. Ini bisa menciderai bearing. Pada mesin-mesin dengan teknologi turbo terbaru, biasanya sudah dibekali dengan turbo timer.
* Terakhir, saat turbo anda bermasalah selalu pilihlah bengkel yang ahli dalam perawatan turbo
“Salah bengkel ada kemungkinan kerusakan justru semakin parah dan dana yang dikeluarkan semakin banyak,” ujar Aris mengingatkan.
